BATULICIN – Program strategis Satu Desa Satu mesjid (SDSM), mampu mengangkat popularitas Kabupaten Tanah Bumbu keluar daerah.
Program berbasis pengayaan ilmu agama dan penghapal Alquran ini bahkan mendapatkan dukungan masyarakat dan beragam tokoh lintas dari berbagai kabupaten di Kalsel.
Alasannya, SDSM yang menjadi program prioritas terus diperkuat dengan beragam upaya dan langkah strategis oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu.
Di inisiasi dan dipopulerkan Bupati dr HM Zairullah Azhar, program ini menjelma sebagai langkah Pemkab Tanah Bumbu dalam melahirkan generasi penghapal quran dan karakter calon pemimpin yang berbudi mulia dan luhur.
Tak sekedar itu, program ini juga bagian untuk memakmurkan mesjid dengan berbagai aktivitas keagamaan di dalamnya.
Mengingat dalam pelaksanaannya, SDSM melibatkan anak-anak peserta didik formal belajar mengaji dan menghapal Alquran kepada guru agama berkompeten dengan menginap di mesjid.
Hasilnya sudah lahir bocah-bocah di Bumi Bersujud pandai membaca dan menghapal quran dari pelosok desa.
SDSM Diapresiasi Lintas Tokoh Kabupaten Lain
Tak ayal dalam perkembangannya, Program SDSM ternyata tak hanya mendapatkan sambutan antusias masyarakat Bumi Bersujud. namun juga didukung warga dan tokoh lintas di berbagai daerah lainnya.
Misalnya tokoh sosial, agama dan tokoh pendidikan di Bumi Saijaan, Kabupaten Kotabaru, Kamaruz Zaman. Ia Ketua Pengelola Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al-istiqomah.
“Apa yang dicanangkan oleh beliau (Zairullah Azhar), program satu mesjid di setiap desa (SDSM), kalau saya lihat ini sebuah terobosan. Sebelumnya belum terlihat ada di kabupaten lain, khususnya di Kalsel. Kalau dinilai tidak mudah, tapi jika tak dimulai, kapan lagi,” ungkapnya, Sabtu (13/10/2023).
Ia mengaku bangga dan mengapresiasi peluncuran program itu. Menurut penuturannya, kegiatan keagamaan di mesjid sangat bagus dan menciptakan banyak nilai positif.
“Kami sangat mendukung langkah Bupati Tanah Bumbu mempelopori program memakmurkan mesjid tersebut. Terlebih tujuannya untuk melahirkan anak penghapal Alquran,” ungkapnya,
Kamaruz menilai, kegiatan di mesjid sangat bagus. Selain tempat ibadah, mesjid juga harus di isi dengan hal-hal bermanfaat. Program SDSM ini sangat tepat diterapkan.
“Karena mesjid merupakan awal perjuangan islam sejak zaman Rasulallah. Sehingga selayaknya program yang disebar setiap desa ini dipertahankan dan dilaksanakan secara berkelanjutan,” sambungnya.