BATULICIN – Tahun ini merupakan tahun bahagia bagi SMPN 4 Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu yang miliki bangunan sendiri.
Diketahui, sebelumnya SMPN 4 ini masih satu atap dengan SDN Sepunggur dan Taman Kanak-kanak. Namun tahun ini sudah miliki bangunan sendiri dan berpisah dari Satu atap.
Lahan sekolah pun juga luas dan sangat jauh dibandingkan sekolah lamanya. Karena area lahan yang sebelumnya hanya sekitar setengah hektar.
Di lokasi yang baru ini, sekolah punya lahan sendiri seluas 2 hektar sehingga lebih leluasa dalam menata lingkungan sekolah.
Jauh berbeda dengan halam sebelumnya yang begitu terbatas dan tergabung dengan SD dan TK, campur dalam satu lingkungan.
Relokasi SMPN 4 Kusan Hilir ini adalah bagian layanan pendidikan agar lebih maksimal. Yang mana diketahui, Dinas Pendidikan Tanah Bumbu terus berupaya untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan di Bumi Bersujud sesuai komitmen dari Bupati Tanah Bumbu dr HM Zairullah Azhar.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu, Amiludin, menyebutkan relokasi SMPN 4 Kusan Hilir ini adalah upaya memaksimalkan pelayanan.
Terlebih lagi, saat ini banyak guru yang sudah memenuhi untuk menjadi kepala sekolah namun tidak ada tempat lagi.
“ Dengan berpisahnya sekolah dari Satu atap menjadi berdiri sendiri, tentu membuka peluang bagi calon kepala sekolah. Dampaknya, kualitas pendidikan juga akan lebih maksimal karena akan fokus pada satu sekolah,” kata Amiludin.
Masih menurut Amiludin, relokasi sekolah baru ke yang lama jaraknya sekitar 1 KM di RT 3 Desa Sepunggur Kecamatan Kusan Tengah yang merupakan kecamatan pemekaran dari Kecamatan Kusan Hilir.
Bangunan sekolah terdiri dari 6 ruang kelas belajar (RKB) untuk kelas A dan B. Selain itu, ada bangunan musholla, Laboratorium, perpustakan dan tentunya kantor hingga toilet siswa dan guru.
“ Tahun ini juga, bangunan itu akan ditempati karena masih ada proses penyelesaian pembangunan,” bebernya.
Relokasi SMPN 4 Kusan Hilir, Bisa Lebih Fokus
Sementara itu, Kepala SMPN 4 Kusan Hilir, Karyadi saat dikonfirmasi, menyatakan syukur karena akhirnya bisa berpisah dari Satu Atap yang kini berdiri sendiri.
“ Kalau sudah berpisah seperti ini, kami merasa tenang karena sebelumnya lebih sulit lantaran berada disatu atap, TK, SD dan SMP. Bahkan rumah masyarakat juga disana sehingga campur aduk,” katanya.
Namun, berpisahnya dari saru atap menjadi sedikit lebih lega lantaran hanya akan fokus pada sekolah tersebut (SMPN 4 Kusan Hilir).
Dengan begitu, lanjut Karyadi, sekolah yag dipimpinnya akan lebih tertata dan karena bisa fokus menata semua bidang di sekolah itu.
Hanya saja, saat ini masih proses pembangunan. Tiga kelas telah selesai dan saat ini masih tahap pembangunan tiga kelas lagi.
“ Bangunannya hampir sama. Bangunan disekolah lama ada kelas A dan B juga , karena muridnya juga lumayan,” sebutnya.
Targetnya, dua bulan kedepan, sekolah baru akan ditempati semua sehingga sekolah lama bisa ditinggalkan dan diambil alih untuk sekolah dasar.
“ Semoga semuanya berjalan lancar dan dunia pendidikan di Tanah Bumbu semakin maju,” harapnya